-->

Majalah

KREASI SANTRI

Majalah Al Kautsar Al Akbar Mempromosikan Potensi Alumni Didirikan oleh Ust. Julkifli Marbun, MA

Saturday 30 April 2016

Terbongkarnya Penipuan Profesor Evolusionis Jerman

KREASISANTRI -- Catatan hitam evolusionis tidak berhenti pada pemecatan, penghinaan dan pembungkaman kalangan akademisi yang berani mengritik secara ilmiah teori evolusi. Mereka tidak jera memalsukan bukti demi mempertahankan ideologi ateis itu.

BENTUK DVD dari film dokumenter kisah nyata “Expelled: No Intelligent Allowed” baru saja beredar akhir Oktober 2008 lalu, www.expelledthemovie.com . DVD ini adalah rekaman film layar lebar yang beberapa bulan sebelumnya telah tayang, mengisahkan pengalaman nyata para staf pengajar dan ilmuwan yang dicaci-maki, tidak diperpanjang masa kerjanya dan bahkan dipecat.

Mereka didzalimi seperti itu hanya karena percaya akan kemungkinan adanya perancangan di alam. Mereka dianggap melakukan kejahatan hanya karena yakin berdasarkan penelitian ilmiah mereka, bahwa kehidupan ini mungkin muncul bukan secara tidak sengaja, atau tidak diciptakan Pencipta.

Browser Anda mungkin tidak bisa menampilkan gambar ini. Film ini bukanlah sebuah film biasa. Ini adalah bentuk penyadaran rakyat Amerika Serikat dan masyarakat dunia akan adanya kedzaliman, kekejaman dan kediktatoran yang membungkan kebebasan berbicara di dunia akademis. Film ini dibuat sekaligus dibarengi dengan upaya penggalangan dukungan terhadap petisi kebebasan akademis, www.academicfreedompetition.com , demi mengesahkan undang-undang yang melindungi semua orang dari tindakan semena-mena diktator evolusionis.

Catatan hitam evolusionis

Perilaku tidak pantas evolusionis tidaklah terbatas pada tindakan kasar sebagaimana diungkap film dokumenter tersebut. Aneka pemalsuan dan kebohongan mengenai bukti-bukti rekaan evolusi seperti lukisan khayalan dan berlimpah fosil palsu menambah panjang daftar kejahatan mereka dalam menipu manusia agar percaya pada teori bohong evolusi. Sepertinya pemalsuan masa lalu seperti gambar embrio Haeckel dan manusia Piltdown tidaklah membuat mereka jera.

Sebut saja profesor evolusionis asal Jerman, Reiner Protsch von Zieten, yang beberapa tahun lalu menjadi bintang media massa. Fotonya terpampang di mana-mana bukan lantaran temuan gemilangnya mengenai evolusi, tapi karena penipuan yang dilakukannya sehubungan dengan beragam fosil.

Profesor tidak selalu jujur

Profesor evolusionis yang ahli antropologi itu diketahui telah memberikan informasi palsu mengenai usia sejumlah fosil penting selama 30 tahun terakhir. Akibat perbuatannya, sang profesor diminta mengundurkan diri dari jabatannya.

Asal tahu saja, informasi dusta yang dikarang oleh sang Profesor itu telah dikemukakan sebagai “fakta” di buku-buku pelajaran. Dihadapkan kejadian memalukan ini, pihak berwenang di Jerman menyatakan bahwa informasi dusta itu perlu mendapatkan perombakan menyeluruh.

Menurut temuan komisi penyidikan, Profesor Reiner Protsch von Zieten asal Universität Frankfurt, Jerman, telah secara sistematis mengubah usia-usia serangkaian fosil-fosil manusia yang ditemukan di Eropa, dengan menampilkannya ribuan tahun lebih tua daripada yang sebenarnya.

Perbuatan memalukan dari profesor evolusionis itu tidak hanya berhenti di situ saja. Menurut laporan media masa dunia asal Jerman, Deutsche Welle, 18 Februari 2005, sang profesor juga didakwa menjual tengkorak-tengkorak yang bukan miliknya demi mendapatkan keuntungan secara tidak benar, serta didakwa menjiplak penelitian-penelitian ilmuwan-ilmuwan lain. “Professor Resigns Over Misconduct Scandal” (Profesor Mengundurkan Diri Karena Skandal Perilaku Buruk) bunyi laporan yang memalukan itu di www.dw-world.de.

Masih ada lagi catatan hitam sang profesor. Sebagaimana diberitakan harian Inggris The Guardian terbitan 19 Februari 2005 dengan judul “History of modern man unravels as German scholar is exposed as fraud” (Sejarah manusia modern menguak di saat pakar Jerman terungkap menipu). Laporan itu menuliskan bahwa Profesor von Zieten pernah mengatakan bahwa manusia setengah kera berusia 50 juta tahun yang dijuluki Adapis telah ditemukan di Swiss. Namun faktanya, fosil monyet itu telah digali di Prancis.

Penyidikan telah menetapkan bahwa Profesor Protsch menyelewengkan fakta-fakta ilmiah selama 30 tahun terakhir. (sumber)

Majalah Kreasi Santri merupakan majalah internal Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, Sumatera Utara. Majalah ini didirikan oleh Julkifli Marbun, guru pengabdian tahun 1995-1996 beserta anak didiknya. Kini terus dikembangkan secara online.

0 comments:

Post a Comment

KREASI SANTRI
+6281284179400
Penang, Malaysia

SEND US A MESSAGE