Peristiwa Padepokan Dimas Kanjeng Taat Pribadi menjadi keprihatinan kalangan pesantren karena banyaknya umat yang terlibat menjadi pengikut. Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) menggelar pertemuan untuk mengantisipasi hal serupa terulang lagi di masa mendatang.
"Kami ingin meneguhkan kembali tradisi pesantren. Peristiwa ini mencederai kegiatan keagamaan serta jiwa seorang santri yang sebenarnya," kata Ketua Umum IPI, KH Ahmad Zaini, saat pertemuan yang digelar di Kejayan, Pasuruan, Sabtu (8/10/2016) dilaporkan detik.com.
Pertemuan tersebut dihadiri seluruh perwakilan IPI Jatim untuk mengevaluasi kejadian-kejadian di masyarakat, terutama peristiwa padepokan Dimas Kanjeng yang menjadikan agama sebagai kedok untuk kepentingan dan keuntungan pribadi.
"Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Janganlah agama dijadikan tameng atau kedok untuk kegiatan yang meresahkan," ujar Pengasuh Pesantren Al Ihlas Wonorejo, Kabupaten Pasuruan ini.
"Kami ingin meneguhkan kembali tradisi pesantren. Peristiwa ini mencederai kegiatan keagamaan serta jiwa seorang santri yang sebenarnya," kata Ketua Umum IPI, KH Ahmad Zaini, saat pertemuan yang digelar di Kejayan, Pasuruan, Sabtu (8/10/2016) dilaporkan detik.com.
Pertemuan tersebut dihadiri seluruh perwakilan IPI Jatim untuk mengevaluasi kejadian-kejadian di masyarakat, terutama peristiwa padepokan Dimas Kanjeng yang menjadikan agama sebagai kedok untuk kepentingan dan keuntungan pribadi.
"Kami sangat menyayangkan kejadian ini. Janganlah agama dijadikan tameng atau kedok untuk kegiatan yang meresahkan," ujar Pengasuh Pesantren Al Ihlas Wonorejo, Kabupaten Pasuruan ini.
Tags
nasional