-->

Majalah

KREASI SANTRI

Majalah Al Kautsar Al Akbar Mempromosikan Potensi Alumni Didirikan oleh Ust. Julkifli Marbun, MA

About us

Sejarah

KREASISANTRI

Media Santri Pesantren Al Kautsar Al Akbar 1995

Majalah Kreasi Santri merupakan majalah internal Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan, Sumatera Utara. Majalah ini didirikan oleh Ust. H. Julkifli Marbun, MA, guru pengabdian tahun 1995-1996 beserta anak didiknya, kini praktisi media nasional.

kronologi

Penerbitan Pertama

1995-1996

Diterbitkan oleh murid-murid Ust. Julkifli Marbun, sebagai penanggung jawab dan Pria Santri Beringin, sebagai Pemred.

Majalah Online

2007-20011

Menjadi media independen dan menerbitkan majalah online dengan nama yang sama. Membahasa sufisme, kegiatn alumni dan info mudik.

Info Online

2007-sekarang

Walau dijalankan paruh waktu, majalah ini juga kini terus eksis dalam bentuk blog; kreasi-santri.blogspot.com yang diusahakan terus up to date.

Diskusi Online

2012-2016

Majalah ini juga menginisiasi diskusi online yang bekerja sama dengan TobaPosCom (www.tobapos.com) dan BeritaDekho (www.beritadekho.com).

alumni yang sukses

PEMILIK YAYASAN

Alumni telah banyak memiliki yayasan pendidikan sendiri seperti KH DR Dedi Masri, Ketua YPIHM Darul Ilmi Murni dan Ketua IPI DPW Sumut. baca

AKTIVIS, PRAKTISI MEDIA

Sebagian alumni juga menjadi aktivis lingkungan, pemilik LSM dan media seperti H.M. Yusuf Marbun, MA dan lain sebagainya. baca

PEJABAT DAN PNS

Alumni juga ada yang menjabat di lingkungan pemerintah seperti hakim, PNS, TNI/Polri, diplomat dll seperti Bpk Win Syuhada. baca

SWASTA

Kebanyakan alumni menjadi manajer atau memiliki perusahaan sendiri di berbagai bidang, seperti Sabri Ritonga, Ust. Salamullah dll. baca

TOKOH MASYARAKAT

Alumni banyak yang menjadi tokoh masyarakat, ulama, ustadz, politisi dan berbagai profesi lain yang berguna bagi bangsa dan negara.

ASHAB AL KAUTSAR

Peraih beasiswa dari adik guru, santri berprestasi, yatim, dhuafa dll, yang mengabdi dan mengharumkan nama pesantren

9999

RIBUAN ALUMNI

100

RATUSAN USAHA

999

LIPUTAN MEDIA

1234

KEGIATAN

Berita

Kisah Denek Perwangse, Ulama Yaman Penyebar Islam di Lombok

Penelusuran jejak ulama penyebaran agama islam sekaligus penemu nama Batu Kumbung memiliki beberapa peninggalan atau warisan ikonik yang selama ini jarang diketahui publik.


Beberapa karya yang diduga kuat warisan Pating Laga Denek Perwangse peninggalan adalah lain tempatnya bermunajat ataupun berkhalwat yang berupa batu menhir, pancuran air, kumpulan tulisan dalam bentuk tulisan Arab di atas kulit onta yang berusia ratusan tahun serta berbagai benda-benda kuno lain yang menggambarkan aktivitas Denek Perwangse selama tinggal di Batu Kumbung.

Makna Pembangunan Kuil Hindu di Uni Emirat Arab

Uni Emirat Arab atau UAE membangun sebuah kuil baru Hindu di negaranya yang memang mempunyai populasi 30 persen Hindu walau kebanyakan pekerja asing.

Pembangunan ini dianggap kontras dengan upaya kelompok Hindu garis keras di India yang menghancurkan masjid, merebut tanah wakaf masjid, melarang shalat Jumat dan diskriminasi lainnya yang ditunjukka secara terang-terangan dan didukung oleh elemen negara.

Namun, sebenarnya pembangunan kuil di Jazirah Arab bukanlah hal yang baru. Di Irak, Yaman dan sekitarnya sudah banyak kuil Hindu terbangun sebelumnya.

Di Aden, yang dulu masuk dalam negara protektorat Uni Emirat Arabia Selatang dan akhirnya menjadi Yaman Selatan, terdapat banyak kuil Hindu untuk pekerja asing dari India pada era Inggris.


Saat itu bahkan banyak penguasaha kaya berdarah India lahir di Aden termasuk Mukesh Ambani, miliarder India saat ini.

Saat Ottoman berkuasa selurih Jazirah Arab berada dalam pengaruhnya:

During the 16th century, some of the population of the United Arab Emirates came under the direct influence of the Ottoman Empire. As a result, the UAE region was also known by the British as the Pirate Coast, as pirates based in the area raided the transport ships of European and Arab traders. Hence, the British decided to patrol the area from the 17th century to the 19th century. The British expedition in 1819 was to bring protection to trade with India, particularly in the area around Ras al Khaimah, but also around other ports in what is now the UAE. The next year, a peace treaty was signed which was respected by all the sheikhs on the coast. Battles at sea continued intermittently until 1835. In 1853, a treaty was signed with the British, under which the Sheikhs (hereafter referred to as the "Treaty Sheikhs") agreed to a permanent maritime truce. This was under the auspices of the United Kingdom, and any disputes between the Sheikhs were settled under British law. (Baca)

Saat itu juga Ottoman atau Khilafah Utsmaniyah merupakan negara transnasional yang multikultural.

Bahkan kebijakan negara yang menganggap sama semua rakyatnya membuat kelompok non-Islam seperti dianaktirikan dan diistimewakan.


Misalnyan, kelompok Yunani dijaga statusnya sebagai pedagang, Armenia sebagai warga elite sehingga membuat rakyat jelata Ottoman sebagai pribumi yang terpinggirkan termasuk warga Jazirah Arab, termasuk UAE sekarang.

Revolusi Arab yang terjadi melawan Ottoman terjadi karena kesenjangan sosial tersebut. Ottoman dinilai terlaku mengistimewakan pembangunan di Eropa yang menjadi wilayahnya dan menganakemaskan non Muslim di wilayah Arab kecuali Mekkah, Medinah dan Jerusalem (Baitul Maqdis/Al Quds).


Meski revolusi merupakan rentetan revolusi di Yunani, Balkan, Afrika dan lain sebagainya yang menjadi wilayah Ottoman, namun itu sangat berpengaruh dalam menyebabkan runtuhnya Kekaisaran Ottoman.

Namun, kini saat UAE sudah menjadi negara yang maju, apa yang dilakukan oleh Ottoman dulu juga dilakukan oleh Abu Dhabi; membentuk masyarakat yang multikultural.







Pendaftaran Kompetisi Robot Madrasah 2022 Sudah Dibuka

Pendaftaran telah dibuka untuk peserta Kompetisi Robotik Madrasah (MRC, Madrasah Robotics Competition) 2022. Kompetisi yang menyediakan total hadiah Rp 300 juta ini digelar Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Kementerian Agama.

“Pendaftaran hingga 26 Oktober 2022. Peserta dapat mendaftar secara online melalui laman madrasah.kemenag.go.id/mrc2022,” kata Direktur KSKK Madrasah, M. Isom di Jakarta seperti dikutip dari laman Kementerian Agama.

Panitia, kata Isom, akan melakukan seleksi administrasi terhadap seluruh peserta yang mendaftar. Termasuk di dalamnya, seleksi makalah dan video yang telah dikirimkan.

testimonial

Beragam tapi harmonis, inilah Indonesia. Saya berharap JBMI (Jamiyah Batak Muslim Indonesia, red) memperkuat ajaran bangsa Batak seperti Dalihan Natolu. Saya yakin nilai-nilai luhur bangsa Batak sesuai dengan Islam yang Rahmatan lil Alamin.

Presiden Joko Widodo

Presiden RI ketika diundang Syeikh Ali Akbar Marbun, Ketua Dewan Ulama JBMI dan Pengasuh Pesantren Al Kautsar Al Akbar, ke Barus dan Mandailing Natal.

Kebesaran pesantren ini sudah saya dengar. Penghijauan yang dilakukan, luas daerah, dan tentu saja letaknya yang di tengah kota. Membuat saya berminat untuk menginap di sini.

Dahlan Iskan

Menteri pada Kabinet Indonesia Bersatu II ketika berkunjung ke Pesantren Al Kautsar Al Akbar Medan.

Pengaruh pesantren ini cukup luas, banyak pejabat pemerintah, tokoh, dan sesama kyai datang ke lembaga pendidikan ini. Presiden Megawati Soekarnoputri dan beberapa menteri sebagaimana yang bisa dilihat di dokumen yang ada, pernah datang ke pesantren ini.

Prof. DR. Imam Suprayogo

Guru Besar UIN Malang tentang Pesantren Al Kautsar Al Akbar, Medan

KREASI SANTRI
+6281284179400
Penang, Malaysia

SEND US A MESSAGE