Pemerintah federal Somalia mengambil langkah bersejarah dengan mengakui SSC-Khatumo sebagai negara bagian penuh dalam kerangka konstitusi. Pengumuman ini tidak hanya mengakhiri ketidakpastian status wilayah tersebut, tetapi juga mempertegas kedaulatan Mogadishu atas tanah yang sempat diperebutkan. Keputusan ini diyakini akan memperkuat posisi Somalia di kancah politik dan keamanan regional.
Perdana Menteri Hamza Abdi Barre sendiri turun langsung ke Las Anod, pusat SSC-Khatumo, untuk menyampaikan keputusan tersebut. Kehadirannya disambut dengan kerumunan besar yang menunjukkan dukungan masyarakat terhadap langkah integrasi ke dalam federasi. Momen itu menjadi simbol kebangkitan semangat persatuan di tengah konflik yang berkepanjangan.
Dengan pengakuan resmi ini, SSC-Khatumo berhak menduduki kursi di Dewan Konsultatif Nasional. Artinya, wilayah tersebut kini memiliki suara sah dalam menentukan arah kebijakan pemerintahan dan keamanan nasional Somalia. Hal ini memberi peluang besar untuk memperkuat representasi daerah sekaligus memperkecil potensi munculnya narasi separatis.
Langkah ini juga disertai isyarat rekonsiliasi. Pihak SSC-Khatumo membebaskan 25 tahanan perang Somaliland sebagai tanda komitmen terhadap perdamaian. Isyarat goodwill tersebut dianggap sebagai pondasi awal bagi terciptanya kerja sama lebih luas di bidang keamanan dan pembangunan.
Integrasi SSC-Khatumo juga akan memperkuat arsitektur pertahanan Somalia. Pasukan lokal yang sebelumnya bergerak secara terpisah akan diarahkan untuk menyatu dengan struktur militer nasional. Ini akan menambah daya tangkal Mogadishu dalam menghadapi perluasan pengaruh Ethiopia yang menguat di Somaliland maupun kelompok bersenjata lain yang masih beroperasi di sejumlah wilayah.
Secara geopolitik, keputusan ini melemahkan klaim Somaliland yang selama ini berusaha menegaskan diri sebagai entitas merdeka. Dengan bergabungnya SSC-Khatumo ke dalam federasi Somalia, Mogadishu memperoleh bukti nyata bahwa narasi persatuan lebih kuat dibanding upaya pemisahan diri.
Selain itu, pengakuan SSC-Khatumo akan memperkaya federasi Somalia dengan sumber daya manusia dan wilayah strategis. Daerah ini berada di kawasan penting yang menghubungkan berbagai jalur ekonomi lokal. Jika dikelola dengan baik, integrasi ini bisa membuka peluang pembangunan infrastruktur dan perdagangan lintas daerah.
Bagi masyarakat SSC-Khatumo sendiri, pengakuan resmi membawa harapan baru akan hadirnya investasi pemerintah pusat. Selama bertahun-tahun, wilayah ini sering terabaikan sehingga pembangunan berjalan lambat. Kini, keterlibatan langsung dalam struktur nasional akan mempercepat akses terhadap dana pembangunan dan proyek vital.
Dari sisi politik, Somalia menunjukkan kematangan baru dalam merespons konflik internal. Alih-alih membiarkan wilayah yang disengketakan berlarut-larut, pemerintah federal memilih solusi inklusif dengan memberi ruang representasi penuh. Hal ini menjadi contoh nyata bahwa dialog dan pengakuan dapat mengalahkan kekerasan.
Bergabungnya SSC-Khatumo juga memperkuat posisi Somalia di mata komunitas internasional. Dunia melihat adanya kemajuan nyata dalam konsolidasi politik domestik. Keberhasilan ini bisa meningkatkan peluang Somalia dalam memperoleh dukungan internasional, baik berupa bantuan pembangunan maupun kerja sama keamanan.
Meski demikian, tantangan besar tetap menanti. Harmonisasi pasukan lokal dengan struktur militer pusat bukan perkara mudah. Perbedaan loyalitas dan komando berpotensi menimbulkan gesekan. Namun, dengan komitmen kuat dari kedua belah pihak, integrasi ini diyakini bisa berjalan bertahap.
Selain itu, keberhasilan SSC-Khatumo bisa menjadi inspirasi bagi wilayah lain di Somalia yang masih ragu dengan otoritas pusat. Jika model ini terbukti berhasil, kemungkinan akan muncul gelombang integrasi baru yang semakin memperkuat kerangka federalisme.
Pemerintah federal juga harus memastikan bahwa pengakuan ini tidak sekadar simbolis. Langkah nyata berupa pembangunan jalan, sekolah, rumah sakit, serta penguatan administrasi lokal akan menjadi kunci untuk mempertahankan kepercayaan masyarakat SSC-Khatumo.
Dukungan masyarakat menjadi faktor penentu. Sambutan hangat di Las Anod menandakan adanya optimisme, tetapi kepercayaan itu bisa luntur jika tidak diikuti dengan perbaikan nyata. Mogadishu harus bergerak cepat agar momentum ini tidak hilang.
Di sisi lain, Somaliland kemungkinan akan melihat keputusan ini sebagai tantangan langsung. Namun, dengan pendekatan diplomasi dan komunikasi yang tepat, Mogadishu bisa mengubah situasi ini menjadi peluang untuk kembali membuka dialog yang lebih luas dengan Hargeisa.
Jika dikelola cerdas, integrasi SSC-Khatumo dapat menjadi batu loncatan menuju persatuan Somalia secara penuh. Federasi yang inklusif akan menutup ruang bagi narasi separatis sekaligus memperkuat identitas nasional yang lama terfragmentasi.
Pengakuan ini juga menandai perubahan paradigma. Somalia yang dulu terjebak dalam konflik dan ketidakpastian kini menunjukkan bahwa jalan menuju stabilitas adalah dengan mengakui keragaman dan memberi tempat bagi semua pihak.
Ke depan, posisi Somalia akan lebih kuat dalam menghadapi tantangan regional. Dengan semakin solid di dalam negeri, Somalia dapat memainkan peran lebih besar dalam kerja sama kawasan, termasuk di Tanduk Afrika yang strategis.
Meski perjalanan masih panjang, pengakuan SSC-Khatumo memberi harapan baru. Dari langkah ini, Somalia membuktikan bahwa persatuan bukan sekadar retorika, melainkan strategi nyata untuk membangun masa depan yang lebih kokoh.
Integrasi ini adalah kemenangan simbolis sekaligus praktis. Simbol bahwa Somalia bisa bersatu kembali, dan praktis karena membawa dampak langsung pada tata kelola negara. Dari Las Anod, harapan itu kini menyebar ke seluruh negeri.
Tags
internasional